Gambar ketika anggun menjadi anak binaan di Yayasan MAJU
Anggun Dwi Pertiwi. Ia adalah anak binaan dari Yayasan MAJU, yang telah menempuh jalan yang penuh liku sebagai seorang yatim piatu. Saat banyak anak seusianya menjalani kehidupan yang lebih beruntung, Anggun harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan orang tuanya. Namun, bukannya menyerah, Anggun justru semakin termotivasi untuk meraih impiannya.
Sejak kecil, Anggun menunjukkan bakat dan kecerdasan yang menonjol. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Jambi, di mana ia semakin mengasah kemampuannya. Di sekolah, Anggun dikenal sebagai siswa yang rajin dan penuh semangat
Perjuangan Anggun tidak selalu mulus. Sebagai anak yatim, ia harus mengatasi berbagai bentuk kesulitan dan tantangan. Biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari menjadi beban yang harus dia tanggung, tetapi syukurlah yayasan tempat ia dibina, Yayasan MAJU,memberikan dukungan yang sangat berarti. Yayasan ini berkomitmen untuk membantu anak-anak kurang mampu, memberikan bimbingan, dan memfasilitasi pendidikan agar mereka bisa meraih masa depan yang lebih baik.
Di bawah bimbingan Yayasan Maju, Setelah lulus dari SMAN 3 Kota Jambi, Anggun mendapatkan tawaran berharga dari Yayasan MAJU. Yayasan MAJU tersebut memberikan kesempatan baginya untuk bekerja di kantor Kejaksaan Negeri di Kota Jambi. Tawaran ini bukan hanya sebagai bentuk dukungan finansial, tetapi juga sebagai langkah awal bagi Anggun untuk memasuki dunia profesional. Bekerja di kantor kejaksaan memberinya banyak pengalaman berharga dan pemahaman lebih dalam mengenai tugas-tugas pemerintahan, khususnya di bidang hukum.
Ketika kesempatan untuk mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) terbuka, Anggun tidak menyia-nyiakannya. Namun, perjuangannya tidak langsung membuahkan hasil. Pada percobaan pertamanya, Anggun mengalami kegagalan. Meski mendapat kabar yang mengecewakan, ia tidak menyerah. Kegagalan tersebut justru membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk mencoba lagi. Dengan dukungan dari Yayasan Maju dan semangat juang yang membara, Anggun memanfaatkan waktu untuk belajar lebih giat dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Ketika kesempatan untuk mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) terbuka, Anggun tidak menyia-nyiakannya. Namun, perjuangannya tidak langsung membuahkan hasil. Pada percobaan pertamanya, Anggun mengalami kegagalan. Meski mendapat kabar yang mengecewakan, ia tidak menyerah. Kegagalan tersebut justru membuatnya semakin kuat dan bertekad untuk mencoba lagi. Dengan dukungan dari Yayasan Maju dan semangat juang yang membara, Anggun memanfaatkan waktu untuk belajar lebih giat dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Setelah beberapa bulan mempersiapkan diri, Anggun kembali mendaftar untuk mengikuti tes CPNS yang kedua. Semua usahanya akhirnya terbayar saat pengumuman hasil tes diumumkan. Dalam sebuah pengumuman yang ditunggu-tunggu, nama Anggun muncul sebagai salah satu yang lulus. Keberhasilan ini adalah pencapaian besar baginya, pekerjaan pertamanya di kejaksaan, dan bukti bahwa usaha dan ketekunan tidak pernah sia-sia.ini adalah pencapaian besar bagi dirinya, pekerjaan pertamanya di kejaksaan, dan juga bagi Yayasan MAJU yang selama ini mendukungnya.
Kini, Anggun Dwi Pertiwi bersiap untuk dilantik sebagai CPNS. Melihat dari perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, pencapaian ini bukan hanya sekadar tanda keberhasilan pribadi, tetapi juga merupakan simbol harapan bagi banyak orang. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan yang tepat, setiap individu dapat mengatasi rintangan, tidak peduli seberat apapun tantangan yang dihadapi.
Anggun tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan semua yang mendukungnya, terutama Yayasan MAJU Ia berharap dapat memberikan inspirasi kepada anak-anak lain, khususnya mereka yang berada dalam kondisi yang sama, untuk terus berjuang dalam mengejar mimpinya. Anggun bertekad untuk menggunakan posisinya sebagai CPNS untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya untuk anak-anak yang kurang beruntung.
Dalam perjalanan hidupnya, Anggun Dwi Pertiwi menunjukkan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih impian. Keberaniannya menghadapi kesulitan dan semangat yang tetap menyala dalam diri menunjukkan betapa kuatnya tekadnya. Di samping itu, dukungan dari yayasan dan orang-orang di sekitarnya turut memberikan warna dalam perjalanannya menuju sukses.
Kisah Anggun adalah sebuah pengingat bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk meraih impiannya. Dengan semangat, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang yang peduli, kita semua bisa mengharapkan masa depan yang lebih cerah. Selamat untuk Anggun Dwi Pertiwi! Semoga pelantikan sebagai CPNS bukan hanya akhir dari perjalanan ini, tetapi juga awal dari babak baru yang lebih gemilang dalam kehidupannya. Mari kita semua terus berjuang dan tidak pernah kehilangan harapan, mengikuti jejak Anggun menuju kesuksesan!